
Apa si kerangkeng rejeki?
Jadi kerangkeng rejeki adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan, agar rejeki yang kita dapat, tidak mudah habis atau hilang dalam sekejap.
Teori kerangkan rejeki ini saya tuliskan berdasarkan ceramah dari ustadz Nasrullah berdasarkan teori magnet rejeki yang beliau temukan.
Seperti yang kita tau kadang kala rejeki yang kita dapatkan banyak. Tapi seiring dengan banyak nya, cepat pula habis nya. Sehingga tidak meninggalkan sisa sedikitpun. Nah kenapa hal ini bisa terjadi jangan-jangan ada yang salah dengan diri kita atau ada yang salah dengan cara mengelolah rejeki yang kita miliki.
Memang semua itu tergantung pada kita. Tapi tahu tidak ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar rejeki yang kita miliki dapat kita kerankeng. Dan tak bisa menjauh dari kita.
Berikut adalah 10 cara kerangkeng rejeki. Sebelum kita membelanjakan uang sebaiknya ajukan dahulu 10 pertanyaan berikut:
1. Apakah sudah ada rencana?
Seperti kata para ahli gagal merencanakan artinya sama dengan merencanakan kegagalan.
Nah … seperti ini pulalah saat kita berbelanja tanpa perencanaan. Jadi usahakan semuanya terencana sebelum kita membelanjakan uang kita. Bila tidak ada rencana, semenarik apapun sebuah barang jangan dibeli. Memang sulit tapi harus kita latih terus-menerus.
2. Apakah memiliki uang tunai?
kalau jawabannya tidak jangan coba-coba memakai kartu ATM apalagi kartu kredit. Selalu usahakan melihat uang tunai yang dibawa untuk membeli suatu barang. Hal ini sangat efektif mencegah kita membeli barang yang tidak kita butuhkan, atau sekedar hanya karena keinginan atau tergoda iming-iming diskon atau hadiah tertentu.
3. Apakah ini keinginan atau kebutuhan
Saya yakin semua pasti beralasan barang yang dibeli adalah kebutuhan. Padahal kalau dipikir kembali belum tentu itu itu adalah kebutuhanutama, bisa jadi hanyalah keinginan sesaat. bijaklah memutuskan sebelum membelanjakan uang.
4. Apakah berbahaya kalau tidak membeli
Pikirkan kembali apakah apabila barang tersebut tidak kita beli berbahaya.
Contohnya begini Kalau kita akan membeli obat kita harus pikirkan apakah bila tidak kita membeli bila tidak bisa beli maka akan berbahaya. Kemungkinan sakit kita bertambah parah sehingga kita tidak bisa bekerja otomatis tidak bisa menghasilkan uang. kalau kasusnya seperti ini tentu saja wajib dibeli.
5. Adakah barang yang lebih ekonomis
Nomor 1 sampai 4 sudah terpenuhi yang perlu kita pikirkan adalah Apakah ada barang pengganti yang lebih ekonomis atau lebih murah.
Misal kita hanya ibu rumah tangga kita tidak memerlukan HP iPhone memakai HP produk China saja pun sudah cukup karena fungsi HP sesuaikan dengan kebutuhan seorang ibu rumah tangga.
6. Adakah cara lain yang lebih ekonomis?
Saat kita akan membeli barang pikirkan kembali apakah ada cara lain yang lebih ekonomis. Misal kita membutuhkan alat transportasi mobil, kita hitung dulu biayanya. Apakah kita gunakan terus atau hanya sesaat. Kalau hanya sesaat daripada membeli mobil mending kita sewa kalau memang kebutuhan kita tidak setiap saat.
7. Apakah bisa ditunda?
Kadangkala saat kita membeli barang di saat itu kita merasa seperti membutuhkan, tapi begitu kita tunda besoknya kita sudah tidak menginginkan barang itu kembali.
Ayo ngaku pernah tidak mengalami hal ini?
Jadi intinya kalau kita menginginkan suatu barang mulailah belajar untuk menunda membeli. Kalau setelah ditunda kita masih punya keinginan yang sama barulah barang tersebut kita beli.
8. Apakah bisa menghasilkan uang lebih setelah barang dibeli?
Ini dia yang penting. Apakah setelah kita beli bisa menghasilkan uang lebih, artinya bisa menjadi investasi atau alat usaha. Kalau tidak sebaiknya tidak usah membeli. Sederhana bukan?
9. Apakah barang memiliki manfaat permanen?
Pikirkan dengan matang, barang yang kita beli memiliki manfaat permanen ataukah hanya sementara.
kalau memang barang itu berfungsi permanen bolehlah kita beli. Tapi kalau barang yang kita beli itu hanya memenuhi kebutuhan sesaat sebaiknya kita tunda. Pikirkan cara lainnya misalkan bisa dengan menyewa saja itu akan lebih membahagiakan untuk keuangan kita.
10. Lupakan cash money
Cara paling mudah dalam penghematan uang kita jadi saat kita berpergian. Jadi usahakan tidak membawa uang dalam bentuk cash. Bawalah uang secukupnya saja. Di dompet tidak perlu menyiapkan dana berlebih meskipun ada baiknya kita tetap menyiapkan kartu ATM sebagai tempat menyimpan uang. Setidaknya kalau di ATM kita perlu mengambil uangnya dulu, pergi kemesin ATM dulu. Jadi ada usaha yang memungkinkan kita berpikir ulang untuk membatalkan membelanjakan uang. Tentu saja hal ini akan sangat baik untuk keuangan kita.
Demikianlah 10 cara kerangkeng uang yang dapat kita lakukan. Memang Allah memberikan kita rezeki yang sudah menjadi hak kita. Tetapi kita juga perlu melakukan ikhtiar agar rezeki kita tidak mudah habis.
Baiklah saya ucapkan selamat dan sukses dalam mengelola keuangan yang lebih baik lagi. Semoga Allah melindungi kita dari segala hal yang tidak baik, dan menggantinya dengan sejuta kebaikan.
Tulisan ini diikutsertakan 30 days writing challenge sahabat hosting.
0
Wahh muridnya Pak Nas juga rupanya Bund, thn 2017 sy pernah ikut camp nya, Masyàa Allah alhamdulillah berubah hidupku Bund wasilah ilmu MR, wow keren
masyaallah
Alhamdulillah
Lhaaaa, ini nih. Betapa tidak mudahnya menjaga kerangkeng uang. Apalagi kalau lagi sumpek, jauhilah aplikasi bersimbol orange atau hijau dan sedulur-sedulurnya. Potensial menjebolkan gembok kerangkeng.
wah … kudu waspada terus ya, sama yang si hijau dan orange
Teeima kasih ilmunya Mba. Memanh sering terjadi itu kalau kita belanja tanpa rencana akhirnya pengeluaran tidak teratur hehe
semoga bermanfaat, semangat ya
Terima kasih tips-nya, Kak. Saya tuh suka lapar mata kalau lihat buku. Semoga bisa saya praktikkan dengan baik.
ini kalap yang bisa menambah ilmu, ujung-ujungnya nambah penghasilan juga